Festival Rawa Pening 2012 dan Sedekah Rawa

Oleh: Krisno Winarno

Hari minggu 2 Desember 2012 di Objek Wisata Bukit Cinta Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dilaksanakan Festival Rawa Pening dan Sedekah Rawa 2012. Acara ini sebagai bentuk sambutan masyarakat Desa Wisata Kebondowo terhadap program Visit Jateng 2013. Festival Rawa Pening 2012 dimeriahkan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional dari Desa Wisata Kebondowo. Penampilan dari 3 kelompok kuda lumping dan 1 kelompok warok/reog dari Kebondowo berhasil menyedot perhatian masyarakat di sekitar rawa pening bahkan dari luar kota. Kelompok kesenian yang tampil di Festival Rawa Pening tahun 2012 adalah “Langen Mudho Karso Manunggal” dari Dusun Kebonbawang, “Asih Jati” dari Dusun Kauman-Jambon, “Turonggo Laras” dari Dusun Jrakah, “Langen Sukosari” dari Dusun Pundan, dan yang terakhir adalah OM. “Sekar Wilis” dari Dusun Pundan.

Festival Rawa Pening 2012

Di sela-sela penampilan kelompok kesenian, pihak panitia mengadakan lomba hias perahu dengan total hadiah sebesar Rp. 3 juta. Lomba permainan kelereng dan lomba joget juga diikuti peserta dengan antusias. Pameran produksi Desa Wisata juga turut memeriahkan Festival Rawa Pening 2012. Pengunjung objek wisata Bukit Cinta membludak sekitar 2000 orang menikmati festival ini. Agung Sutoro sebagai ketua panitia berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Karena masyarakat desa Kebondowo selain bergantung pada hasil dari Rawa Pening juga bergerak di bidang pariwisata.

Pada pukul 20.00 dilanjutkan dengan prosesi sedekah rawa yang dihadiri antara lain oleh Bupati Semarang dr. H. Mundjirin, SP.OG, Wasiman Ketua Komisi B DPRD Jateng, dan praktisi spiritual dari Bali serta masyarakat di sekitar Rawa Pening. Prosesi diawali dengan sambutan Kepala Desa Kebondowo dan Plt. Kepala Disporabudpar Kab. Semarang dilanjutkan pengarahan dari Bupati semarang. Dalam pengarahannya, bupati berpesan pada masyarakat untuk selalu menjaga keseimbangan kelestarian alam. Di Rawa Pening, endapan lumpurnya sudah parah. Bupati menghimbau pada masyarakat agar tidak mudah untuk membuang sampah di sungai yang bermuara di rawa pening. Karena banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil Rawa Pening. Kepala Desa Kebondowo berharap menekankan bahwa kegiatan sedekah rawa ini sebagai bentuk dan wujud eksistensi masyarakat Desa Kebondowo bahwa Rawa Pening masih ada dan masyarakat tetap menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi. Rawa pening janganlah dipandang sebagai sumber masalah.tetapi bagaimana kita memandang Rawa Pening sebagai sumber penghidupan masyarakat yang menurut catatan Dinas Perikanan, berjumlah 2179 warga yang aktif mencari nafkah hidup/ punjering urip di Rawa Pening.

Prosesi larungan dilaksanakan dengan diiringi geguritan tembang Dandanggula rombongan perahu menuju ke tengah rawa di sekitar mata air Rawa Pening. Upacara ritual adat ini berdoa dipimpin oleh Ibu Dayu yang berasal dari Bali. Berikutnya Bupati Semarang bersama Kepala Desa Kebondowo melarung makanan di tengah Rawa Pening sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas karunia-Nya untuk masyarakat di sekitar Rawa Pening. Acara dilanjutkan dengan potong tumpeng di tepi rawa pening untuk menutup ritual sedekah rawa tahun 2012.

Uploaded by : Division of Public Relation Salunding Community

 

Video Penampilan Kelompok Kesenian Desa Wisata Kebondowo:

Salah Satu Penampilan Kelompok Kesenian “Langen Sukosari”

Kelompok Kesenian “Asih Jati”

Kelompok Kesenian “Turonggo Laras”